Tugas Makalah Defenisi dari Definisi
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap manusia menggunakan definisi dalam menjelaskan suatu istilah, supaya tidak terjadi kesalah pahaman dapat memahami sesuatu, karena konsep pemikiran setiap orang tidaklah sama. Seperti halnya seorang ilmuan yang ditutut untuk mampu membuat suatu definisi dari setiap konsep dan mampu bernalar dengan baik. Meskipun disadari, definisi belum mampu menampilkan sesuatu dengan sempurna sesuai dengan pengertian yang dikandungnya.
Dan dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang membutuhkan adanya konsep klasifikasi atau kategori, karena kita selalu bersinggungan dengan berbagai benda yang berbeda. Sehingga tanpa adanya pengelompokan benda-benda, tidak dapat kita bayangkan betapa sulitnya kita menjalani kehidupan kita, karena setiap hal yang kita temui akan menjadi masalah bagi kita.
Disamping kedua hal tersebut manusia juga perlu untuk bernalar atau berlogika, karena definisi hanyalah sebagai gerbang bagi kita untuk mengenal sebuah kesempurnaan dalam berpikir dan menjelaskan. Namun logika tetap kita perlukan untuk mencapai ketepatan dalam berpikir. Maka dari pada itu dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang maksud dan cakupan dari definisi, kategori dan hukum dasar logika.
B.Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini akan di bahas beberapa poin berikut :
Pengertian dari Definisi ?
Ciri-ciri Definisi
Macam-macam Definisi
C.Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui dan mamahami tentang definisi
Untuk menegetahui ciri-ciri dan macam-macam definisi
Untuk menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Dasar-dasar Logika
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Definisi
Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi ialah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.
Selain itu, definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian. Definisi merupakan usaha para ilmuwan untuk membatasi fakta dan konsep.
B.Ciri-ciri Definisi
Suatu arti/makna kata tidak bisa langsung disebut sebagai definisi, karena definisi mempunyai ciri-ciri khusus. Adapun arti/makna kata bisa diartikan sebagai definisi jika terdapat unsur kata atau istilah yang didefinisikan, atau lazim disebut definiendum. Selanjutnya, di dalam arti tersebut harus terdapat unsur kata, frasa, atau kalimat yang berfungsi menguraikan pengertian, lazim disebut definiens, dan tentunya juga harus ada pilihan katanya.
Pilihan kata tersebut ialah di mana definiens dimulai dengan kata benda, didahului kata ada-lah. Misalnya kalimat Cinta adalah perasaan setia, bangga, dan prihatin dan kalimat Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.
Yang kedua, definiens dimulai dengan selain kata benda umpamanya kata kerja atau didahului kata yaitu'. Sebagai contoh Setia yaitu merasa terdorong untuk mengakui, memahami, menerima, menghargai, menghormati, mematuhi, dan melestarikan. Kemudian, definiens juga diharuskan memberi pengertian rupa atau wujud diawali kata merupakan, seperti kalimat Mencintai merupakan tindakan terpuji untuk mengakhiri konflik.
Adapun yang terakhir ialah bahwa definiens merupakan sebuah sinonim yang didahului kata ialah. Misalnya Pria ialah laki-laki.
C.Macam-macam definisi
1.Definisi Nominal
Definisi nominal berupa pengertian singkat. Definiens pada definisi jenis ini terbagi menjadi ada tiga macam. Pertama, sinonim atau padanan, seperti kata manusia yang bersinonim dengan kata orang, maka jika ditulis hasilnya adalah Manusia ialah orang. Selanjutnya terkait dengan terjemahan dari bahasa lain, contohnya Kinerja ialah performance. Asal-usul sebuah kata dalam definisi nominal juga merupakan hal yang penting, contoh: Psikologi berasal dari kata "psyche" berarti jiwa, dan "logos" berarti ilmu, psikologi ialah ilmu jiwa.
(a) Manusia adalah orang yang berakal budi (salah)
(b) Manusia adalah insan yang berakal budi (salah)
(c) Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna(benar)
Selanjutnya definiens bukanlah kiasan, perumpamaan, atau pengandaian. Contonya kalimat Manusia adalah bagaikan hewan yang tidak pernah merasa puas (salah), kata bagaikan dalam kalimat ini merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan dalam definisi formal. Contoh yang benar berada dalam kalimat Manusia adalah ciptaan Tuhan yang diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya.
Syarat berikutnya yaitu definiens menggunakan makna pararel dengan definiendium, tidak menggunakan kata dimana, yang mana, jika, misalnya, dan lain-lain, definiens juga harus menggunakan bentuk positif, bukan kalimat negatif; tanpa kata negatif; tidak, bukan. Misalnya bentuk kalimat negatif Pendidikan kewarganegaraan "tidak lain" adalah pembinaan pelajaragar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam masyarakat, baik sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun warga negara, sedang yang benar adalah Pendidikan kewarganegaraan adalah pembinaan pelajaragar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam keluarga, masyarakat, dan negara.
Lagi, pembeda (deferiansi)pada definiens harus mencukupi sehingga menghasilkan makna yang tidak bisa (samar)dengan kelas yang lain. Hal ini bisa ditemukan dalam kalimat Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tidak benar jika hanya dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan.
2.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian. Oleh karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu. Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang akan melakukan pekerjaan.
Yang merupakan ciri-ciri definisi operasional ialah mengacu pada target pekerjaan yang dicapai, berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan bersifat aksi, tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan.
3.Definisi Paradigmati
Definisi paradigmatis/personal bertujuan untuk mempengaruhi pola berpikir oranglain. Definisi jenis ini disusun berdasarkan pendapatan nilai-nilai tertentu.
Ada empat ciri-ciri definisi paradigmatis, yakni; disusun berdasarkan paradigma (pola pikir) nilai-nila tertentu, berfungsi untuk mempengaruhi sikap, perilaku, atau tindakan oranglain, bertujuan agar pembaca mengubah sikap sesuai dengan definisi, berhubungan dengan nilai-nilai tertentu, misalnya: bisnis, etika, budaya, ajaran, falsafah, tradisi, adat istiadat, pandangan hidup.
Adapun fungsi definisi paradigmatis dapat dikategorikan menjadi empat bagian: pertama, untuk mengembangkan pola berpikir; kedua, mempengaruhi sikap pembaca atau pendengar; ketiga, mendukung argumentasi atau pembuktikan dan memberikan efek persuasif.
4.Definisi Luas
Definisi luas adalah batasan pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini diperlukan pada konsep yang rumit yang tidak dapat dijelaskan dengan kalimat pendek.
Ciri-cirinya adalah dalam definisi tersebut hanya berisi satu gagasan yang merupakan definiendium, tidak menggunakan kata kias, setiap kata dapat dibuktikan atau diukur kebenarannya, dan menggunakan penalaran yang jelas.
Contohnya dalam kalimat berikut Konsep ketahanan nasional tidak dapat hanya didefinisikan dengan kemampuan dinamik suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dari luar maupun dalam, langsung tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional. Karena itu konsep tersebut harus diberi definisi luas agar diketahui perkembangan konsep, unsur-unsurnya, pengembangannya di dalam semua aspek kehidupan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Definisi dapat diartikan sebagai uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek, konsep, dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian. Secara luasa logika adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip serta norma-norma penyimpulan yang sah, dan secara sederhana logika adalah cabang filsafat yang membahas metode penalaran yang sah dari premis ke kesimpulan.
Definisi terbagi beberapa macam yaitu : definisi nominal, definisi operasional, definisi paradigmati, dan definisi luas.
B.Kritik dan Saran
Makalah ini kami buat sebagai bahan pembelajaran untuk kami semua. Karena kami masih belajar, mungkin didalam pembuatan makalah ini masih ada yang kurang. Untuk itu kami akan senang hati menerima kritikan dan saran dari pembaca tentang makalah yang kami buat ini.
Tentunya kritik dan saran yang pembaca berikan akan kami gunakan untuk lebih menyempurnakan makalah yang akan kami buat kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Widjono (2007); Bahasa Indonesia, Jakarta:PT Grasindo. hal. 117-121. Cet. 2
Departemen Pendidikan Nasional(2008);Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 303. Cet Pertama Edisi IV
Parera, J.D.(2004);Teori Semantik.Jakarta :Penerbit Erlangga.Hal 200- Cet. 2
Rahayu, Minto (2009).Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Jakarta:PT Grasindo .Hal 73
Raga Maran, Rafael(2007).Pengantar Logika.Jakarta:PT Grasindo. Hal 42-48
https://id.wikipedia.org/wiki/Definisi 05/11/2016